Teater merupakan kombinasi dari semua unsur internal pemintasan dan unsur
eksternal pemintasan yang dalam hal ini harus menjadi satu kesatuan untuk
menghasilkan suatu pemintasan yang benar-benar baik:
- Unsur internal Teater
- Aktor
Aktor
merupakan penunjang utama dalam teater. Dan aktor juga menghasilkan beberapa
unsur diantaranya, unsur gerak dan suara.
- Naskah
Naskah
atau bisa disebut lakon dalam teater juga merupakan penunjang yang melahirkan
berbagai unsur-unsur yang ada yaitu, aktor, pentas, sutradara, dan kostum.
- Pentas
Pentas
merupakan salah satu unsur yang menghadirkan keestetikan sebuah pertunjukan,
karena pentas merupakan juga menghadirkan unsur penunjang yang di dalamnya ada
property, tata lampu, dan alat-alat yang lain yang berkenaan dengan pentas.
- Sutradara
Sutradara
merupakan unsur yang mengarahkan semua unsur dalam sebuah seni pertunjukan.
Mengarahkan seorang aktor, membedah naskah, melahirkan ide-ide tentang pentas
yang mau digunakan.
- Kostum
Kostum
adalah unsur penunjang yang membuat seorang aktor bisa kelihatan membawan
wataknya yang bagaimana.
Unsur
internal tersebut menyangkut bagaimana didalam pemintasan tersebut, karena bisa
dikatakan unsur internal merupakan hatinya teater, bila tidak ada unsur
internal tidak akan tercipta suatu pemintasan. Tetapi perlu perlu diketahui
pula unsur internal tidak akan bisa berjalan tanpa unsur eksternal.
- Unsur Eksternal Teater
Unsur
eksternal yaitu mengurus segala yang berkenaan dengan di luar pemintasan. Yaitu
staf produksi, karena staf produksilah yang melakukan segala perlengkapan yang
menyangkut pemintasan.
- Staf Produksi
Staf
produksi menyangkut manager tingkat produser atau pimpinan produksi sampai
segala bagian dibwahnya (Tjokroatmojo dkk ). Adapun tugas masing-masing:
- Produser/ pimpinan produksi
a.
Mengurus
produksi secara keseluruhan
b. Menetapkan personal (petugas),
angran biaya, program kerja fasilitas dan sebagainya.
- Derektor/ sutradara
a.
Pembawa
naskah
b. Koordinator pelaksanaan pementasan
c.
Menyiapkan
aktor
- Stage manager
a.
Pemimpin
panggung
b. Membantu sutradara
- Desainer
Menyiapkan
aspek-aspek visual:
a.
Setting
(tempat, suasana)
b. Property (perlengkapan pentas)
c.
Lighting
(tata lampu)
d. Costume (tata busana)
e.
Sound
(pengeras suara)
- Crew
a.
Bagian
pentas
b. Bagian tata lampu
c.
Bagian
perlengkapan
d. Bagian tata suara musik
- Tugas-Tugas Staf Produksi
Itulah
tugas-tugas dari staf produksi, tetapi sering kali juga kita temui bahwa
tugas-tugas staf produksi disederhanakan sebagai berikut.
- Pimpinan produksi (pimpro)
Pimpinan
tertinggi dalam produsi tersebut yang mengurusi segala yang berkaitan dengan
produksi (dalam lingkup sebagai pimpinan)
- Sekretaris produksi (sekpro)
Mengurusi
segala adminitrasi kesekertariatan yang dibutuhkan dalam produksi seperti,
proposal (kalau perlu), undangan, dan lain sebagainya.
- Bendahara produksi (benpro)
Tugas
seorang bendahara produsi adalah menyiapkan segala anggaran dana yang
dibutuhkan dalam produksi dan memanejemen pengeluaran dana.
- Sutradara
Seorang
sutradara memilih naskah, memilih aktor, melatihnya, dan lain sebagainya.
- Asisten sutradara (asdos)
Membantu
segala sesuatu yang dibutuhkan oleh seorang sutradara
- Bagian-bagian
a.
Bagian
make
up
: menghias aktor
b. Bagian
lighting
: mengatur tata cahaya pentas
c.
Bagian
property
: menyiapkan segala properti yang dibutuhkan
d. Dan lain
sebagainya : tergantung
kebutuhan produsi
- Unsur-Unsur Drama Klasik
Adapun
unsur-unsur dalam drama klasik dengan beberapa ketentuan diantanya:
- Setiap drama mutlak harus
terdiri dari lima babak:
a.
Eksposisi
b. Komplikasi
c.
Komfilk
d. Krisis
e.
Resolusi
- Prolog selalu dilakukan pada
permulaan adegan
- Epilog selalu dilakukan sebagai
penutup adegan
- Ilustrasi musik atau nyanyian
bersama sebagai penggambaran suasana
Dan
yang menjadi ukuran baik tidaknya mutu drama kelasik ditentukan oleh:
- Kesatuan tempat
- Kesatuan waktu
- Kesatuan perbuatan
Sedangkan
mengenai jenisnya drama klasik dibedakan menjadi dua:
- Drama tragedi – menggambarkan
hal-hal yang tragis didalamnya seperti kematian, pembunuhan dan lain
sebagainya dengan sifat tragisasi.
- Drama komedi – yaitu drama yang
membuat para penontonton selalu ingin tertawa secara sederhana bisa
dikatakan drama komidi menyenangkan.
- Penyederhanaan Drama Klasik
Penyederhanaan
struktur drama klasik oleh drama modern. Drama klasik terdiri 5 babak,
disederhanakan oleh drama modern dengan 3 babak, 2 babak, dan 1 babak.
Tergantung pada panjang pendeknya sebuah cerita. Tetapi maskipun terdiri dari
3,2 dan satu babak, penyajiannya tetap berpedoman pada pendapat Aristoteles
yaitu 3 bagian yang disebut three art play diantaranya:
Bagian
I : Eksposisi (permulaan cerita)
Bagian
II : Komplikasi (perkembangan klimaks)
Bagian
III :
Resolusi (penyelesain cerita)
Kemudian
yang dimaksud penyederhanaan tersebut bukan hanya meliputi pengurangan jumlah
babak, melainkan juga pemadatan dialog dan penyederhanaan gaya bahasa. Hal itu
bisa dilakukan ketika dalam pemintasan menginginkan pemotongan waktu dalam
sebuah festival. Dengan tujuan supaya penonton tidak terasa jenuh dengan
pemintasan yang sangat lama dan hal itu memang ketentuan dari seorang Dewan
Juri.
- Unsur Drama Modern
Menurut
aristoteles seni drama adalah inication of man in action. Dan di dalam
action itulah terdapat unsur pokok (Tjokroatmojo dkk):
- Plot
: kerangka cerita
- Character
: perwatakan
- Diction
: gaya bahasa
- Thought
: gagasan
- Song
: nyayian
- Spectacle
: perlengkapan
Adapun
pendapat lain mengenai unsur pokok drama modern, yaitu empat unsur:
- Lakon
: konsep
- Pemain
: aktor atau pemeran
- Tempat
: panggung atau arena pentas yang lain
- Penonton
: pengapresiasi pemintasan tersebut
Sedangkan
dua unsur pokok dalam lakon drama ialah:
- Plot
- Karakteristik
Plot dan
karesteristik itu di dalam drama diwujudkan dengan dua sarana yaitu:
- Laku (action)
- Wawankata (dialog)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar